Coretan-coretan sang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang......

Selasa, 25 Februari 2014

Kepedulian Sosial

KEPEDULIAN SOSIAL

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits
Dosen Pengampu: Prof. DR. HM. Erfan Soebahar, MA



Disusun Oleh:
Fatchurrohman           (113211021)
Nur Rinayanti             (113211038)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONO
SEMARANG
2012


I.  PENDAHULUAN
               Manusia adalah mahluk sosial, oleh karenanya manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan manusia lain sebagai penerus hidup agar keselarasan hidup ini terjaga, apalagi sebagai seorang muslim, yang seharusnya mempunyai rasa sosial tinggi, karena dalam Al-Quran maupun hadits sosial kepada manusia sangat dikedepankan.
               Sebagai seorang manusia yang ingin mendapat ridla dari Tuhannya harus berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang diridlai oleh Tuhannya. Salah satunya adalah mencintai sesama muslim. Oleh karena itu sesama muslim adalah saudara. Sifat persaudaraan kaum mu’min yaitu mereka yang saling menyayangi, mencintai, saling tolong-menolong dan menumbuhkan sikap peduli sosial.
               Namun, jika sesama muslim tidak saling peduli terhadap sesama dengan kata lain egois, maka orang tersebut tidak memahami bagaimana arti persaudaraan. Dan sikap seperti itu merupakan sikap orang kufur dan tidak disukai Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menumbuhkan sikap peduli sosial dan tolong-menolong terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari.
               Mengingat hal tersebut diatas di dalam makalah ini, pemakalah akan mencoba memaparkan apa-apa yang berkaitan dengan kepedulian social terhadap sesama
II. HADITS DAN TERJAMAH
A. Hadits Abu Hurairah tentang Membuang Duri dari Jalan
عَنْ اَبى هُرَيْرَةَ عَنْ مُحَمَّدِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّم قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلّمَ كُلُّ سَلَامِى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ قَالَ تَعْدِلُ بَيْنَ اْلاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِى دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا اَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعُهُ صَدَقَةٌ قَالَ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ وَ كُلُّ خُطْوَةِ تَمْشِيْهَا اِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ الا ذى عَنِ الطَّرْفِ صَدَقَةٌ (اخرجه مسلم فى كتاب الزكاة)
Artinya: “dari Abu Hurairoh ra., ia berkata: Rasulullah SAW. Beliau bersabda: setiap ruas tulang manusia wajib bersedekah setiap hari, dimana matahari terbit. Selanjutnya beliau bersabda: berlaku adil antara dua orang adalah sedekah, membantu seseorang (yang kesulitan menaikkan barang) pada hewan tunggangannya, lalu ia membantu menaikkannya ke atas punggung hewan tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya adalah sedekah. Rasulullah saw. Juga bersabda: perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dikerahkan menuju shalat adalah sedekah dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah.
B. Hadits Ibn Umar tentang Tolong Menolong
عَنْ اَبى هُرَيْرَةَ قال قال رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلّمَ مَنْ نَفْسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْياَ نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْياَ وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْياَ وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الَعَبْدِفىِ عَوْنِ اَخِيْهِ (اخرجه مسلم فى كتاب الذكر والدعاء والتوبة والستغفار)
Artinya: “dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. Beliau bersabda: siapa yang melapangkan suatu kesukaran dunia pada seorang mu’min Allah akan melapangkan baginya kesukaran hari kiamat. Dan siapa meringankan kemiskinan seorang miskin, Allah akan meringankan baginya di dunia dan akhirat. Dan siapa yang menutupi kejelekan orang muslim, Allah akan menutupi kejelekannya dunia akhirat. Allah selalu menolong hamba, selama hamba itu menolong saudaranya.

IV. PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepedulian Sosial
        Kepedulian sosial berarti sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesama anggota masyarakat). Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.[1]
        Sikap peduli sangat dianjurkan dalam agama islam, karena dengan adanya peduli sosial, akan timbul persaudaraan. Dan kebalikan dari sikap peduli sosial adalah egois.
        Adapun dampak positif dari kepedulian sosial, antara lain menumbuhkan kerukunan, terwujudnya persatuan dan kesatuan, menciptakan kondisi yang harmonis dan menghilangkan rasa dendam.
B. Hadits Abu Hurairah tentang Membuang Duri dari Jalan
        Duri dalam konotasi secara sekilas menunjukkan pada sebuah benda yang hina. Akan tetapi, jika dipahami lebih luas, yang dimaksud dengan duri di sini adalah segala sesuatu yang dapat membahayakan pejalan kaki, baik besar maupun kecil. Hal semacam ini mendapat perhatian serius dari Nabi saw. sehingga dikategorikan sebagai salah satu cabang daripada iman, karena sikap semacam ini mengandung nilai kepedulian sosial, sedang dalam Islam ibadah itu tidak hanya terbatas kepada ibadah ritual saja, bahkan setiap ibadah ritual, pasti di dalamnya mengandung nilai-nilai sosial.
        Di samping membiarkan duri di jalan atau sejenisnya berarti membiarkan kemadlaratan atau membuat kemadlaratan baru, jika adanya duri tersebut awalnya sengaja disimpan oleh orang lain.
        Hal tersebut di atas, menghilangkan duri dari jalan mengandung pengertian bahwa setiap muslim hendaklah jangan mencari kemadlaratan, membuat atau membiarkan kemadlaratan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul saw. yang dijadikan sebuah kaidah dalam Ushul Fiqh:


لَا ضَرَارَ وَ لَا ضِرَار
Janganlah mencari kemudlaratan dan jangan pula membuat kemudlaratan.”
Membiarkan duri di jalan atau sejenisnya berarti membiarkan kemadlaratan atau membuat kemadlaratan baru, jika adanya duri tersebut awalnya sengaja disimpan oleh orang lain.[2]
C. SEDEKAH
          Sedekah adalah pemberian sesuatu dari seorang muslim kepada yang berhak menerimanya secara ikhlas dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridlo Allah dan pahala semata.[3]
          Amalan yang termasuk sedekah adalah memberi makanan. Karena memberikan makan kepada orang lain merupakan perbuatan sedekah dan perbuatan terpuji. Memberi makan kepada orang lain merupakan amalan seseorang yang dapat memasukkan dirinya ke dalam surga.[4]
          Dan ada beberapa hikmah dari bersedekah, antara lain:
1.      Mendapat naungan Allah pada hari kiamat
2.      Menghilangkan kesulitan
3.      Sedekah sebagai amal yang mengalir sampai wafat
4.      Sedekah sebagai pelindung dari api neraka
5.      Sedekah mempererat persaudaraan
6.      Menambah umur seseorang
              
D. Hadits Ibn Umar tentang Tolong Menolong
        Hendaknya kita mengetahui bahwa Islam menyuruh para umatnya untuk tolong-menolong dan bantu-membantu, itu dalam arti yang lengkap. Yakni tolong-menolong, bantu-membantu dengan seluruh masyarakat dengan tidak membedakan golongan. Agama menghendaki supaya kita memberikan pertolongan kepada segala hamba Allah, masing-masing menurut ketentuannya. Islam menyerukan kepada umatnya, agar umat Islam menjadi warga masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
        Tolong-menolong ada dua macam :
1)        Tolong-menolong yang merupakan uluran tangan dalam bentuk kebendaan.
2)        Tolong-menolong dalam bentuk perbuatan yang baik dan taqwa.
                        Tolong-menolong yang merupakan uluran tangan dalam bentuk kebendaan yakni dengan mengirimkan bantuan kepada para penderita atau siapa saja yang memerlukan bantuan untuk mempertahankan dan meringankan beban hidup, atau memberikan pertolongan dan perlindungan kepada siapa saja yang teraniaya, menentramkan orang-orang yang takut, serta menegakkan kepentingan-kepentingan umum dalam masyarakat.
                        Tolong-menolong untuk berbuat baik dan taqwa ialah membimbing dan memberi petunjuk kepada masyarakat untuk melakukan kebaikan dan menolak kejahatan. Tolong-menolong dalam bidang ini akan sempurna dan memberikan buahnya yang baik, apabila ada dua kekuatan, yaitu kekuatan bimbingan dan penuntun yang baik dan ikhlas, dan ada kekuatan menerima dengan baik dan ikhlas pula.
                        Tolong-menolong kita laksanakan dengan penuh keikhlasan karena Allah semata dan karena mencari keridhaan-Nya.[5]
E. Hadits tentang Berjabat Tangan.
عَنْ ابىِ الخطاب قَتاَدة قال قلت لانسٍ اَكاَنتِ المصافحة فى اصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قال نعم (رواه البخارى)
Artinya : “Dari Abu Khattab Qatadah mengatakan: aku bertanya kepada Anas: Apakah ada yang berjabat tangan diantara para sahabat Rasulullah saw.? Jawab Anas: Ya. (HR. Bukhori)[6]

            Jabat tangan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang. Jabat tangan merupakan bukti cinta dan kejernihan hati. Di dalam hadiah terdapat penghargaan dan penghormatan. Oleh karena itu Nabi menerima hadiah baik dari orang muslim atau orang kafir. Beliau juga menganjurkan umatnya agar saling berjabat tangan. Dan banyaknya kedengkian yang sirna karna jabat tangan, banyaknya konflik yang cair karna jabat tangan, dan juga banyaknya persahabatan diraih karena jabat tangan.
            Suatu keburukan jika memberi hadiah kepada seseorang, kemudian anda menarik kembali hadiah itu. Lebih baik anda tidak memberi hadiah sama sekali daripada memberi tapi menarik kembali.[7]


V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
·         Kepedulian sosial berarti sikap memerhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesama anggota masyarakat). Kebalikan dari sikap peduli sosial adalah egois.
·         Dampak positif dari kepedulian sosial antara lain: menumbuhkan kerukunan, terwujudnya persatuan dan kesatuan, menciptakan kondisi yang harmonis dan menghilangkan rasa dendam.
·         Iman yang menghilangkan sesuatu yang mengganggu kaum muslimin, diantaranya dengan menyingkirkan duri dari jalan.
·         Tolong-menolong ada dua macam, yaitu berupa uluran tangan dalam bentuk kebendaan dan dalam bentuk perbuatan yang baik dan taqwa.
·         Sedekah adalah pemberian sesuatu dari seorang muslim kepada yang berhak menerimanya secara ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridlo Allah.
·         Hikmah bersedekah, antara lain: Mendapat naungan Allah pada hari kiamat, mengilangkan kesulitan, sebagai amal yang mengalir sampai wafat, mempererat persaudaraan.
·         Nabi menganjurkan jabat tangan, karena dengan jabat tangan banyak kedengkian yang sirna, banyak konflik yang cair dan banyak persahabatan yang diraih karena jabat tangan.

B. PENUTUP
          Demikian makalah yang dapat kami sajikan, semoga dapat menambah ilmu serta memberi manfaat bagi kita semua. Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Sehingga kami sebagai manusia biasa mangharap kritik dan saran dari semua pihak guna memperbaiki makalah kami dan makalah selanjutnya.
  
DAFTAR PUSTAKA
Al-Adawi, Musthafa, Fikih Akhlak, Jakarta, Qisthi Press, 2005.
Bahreisi, Hussein, Hadits Shahih Al-Jamius Shahih Bukhari-Muslim, Surabaya:           Karya Utama
Mu’is, Fahrul, Syarah Hadits Arbain, Bandung: MQS Publishing, 2009.
Rifa’i, Mohammad Pembina Pribadi Muslim, Semarang, CV. Wicaksana, 1993.
Sangid, Ahmad, Dahsyatnya Sedekah, Jakarta, Qultum Media, 2008.
Shalaby, Ahmad, Kehidupan Sosial Dalam Pemikiran Islam, Amzah, 2001.



           














                [1] Prof. Dr. Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial Dalam Pemikiran Islam, (Amzah, 2001), hlm. 313.
[2]Fahrul Mu’is, S. Pd.I, Syarah Hadits Arbain, (Bandung: MQS Publishing, 2009), hlm. 133.
                [3]Ahmad Sangid, B. Ed., M. A, Dahsyatnya Sedekah,  (Jakarta: Qultum Media, 2008), hlm. 25.
                [4]Ibid., hlm. 46.
[5]Drs. H. Mohammad Rifa’i, Pembina Pribadi Muslim, (Semarang, CV. Wicaksana, 1993), hlm : 25-28.

                [6] Hussein Bahreisi, Hadits Shahih Al-Jamius Shahih Bukhari-Muslim, (Surabaya: Karya Utama), hlm. 190.
[7]Musthafa Al-Adawi, Fikih Akhlak, (Jakarta, Qisthi Press, 2005), hlm. 25-28.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar