Coretan-coretan sang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang......

Jumat, 21 Maret 2014

Penelitian Komparasi

PENELITIAN KOMPARASI


MAKALAH
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu: H. Ahmad Maghfurin, MA 




Disusun oleh:
Ely Herlina                             (113211006)
Laely Zulfa                             (113211007)
M. Ulil Abshor                        (113211008)
Siti Munadhiroh                      (113211011)
Uswatun Hasanah                   (113211012)



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

PENELITIAN KOMPARASI
I.              PENDAHULUAN
Di dalam dunia pendidikan dikenal pula studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data. Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori.
Sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan memahami tentang beberapa metode penelitian yang ada. Salah satunya adalah studi komparasi, biasanya penelitian ini melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas dan melibatkan perbandingan.
Untuk lebih jelasnya, maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang penelitian komparasi.

II.           RUMUSAN MASALAH
A.      Apakah pengertian dan tujuan penelitian komparasi?
B.       Apa saja macam-macam dalam penelitian komparasi?
C.       Bagaimanakah ciri-ciri dan langkah-langkah penelitian komparasi?
D.      Apa saja keunggulan dan kelemahan pada penelitian komparasi?

III.        PEMBAHASAN
A.      Pengertian Komparasi
Penelitian komparasi adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan di antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian komparatif juga dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya, selain karena menggunakan instrumen yang sudah diuji, juga karena kelompok-kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama.[1]
Menurut Dra. Aswarni Sudjud, penelitian komparasi adalah membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau negara, terhadap kasus, kasus terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.[2]
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparasi adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.[3]
Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

B.       Macam-macam penelitian komparasi
1.      Penelitian Non-hipotesis
Dalam penelitian non-hepotesis peneliti mengadakan komparasi fenomena dengan standarnya. Oleh karena itu, sebelum memulai penelitian kancah, harus ditetapkan dahulu standarnya. Tentu saja penentuan standar ini harus dilakukan berdasarkan landasan yang kuat misalnya hukum, peraturan, hasil lokakarya, dan sebagainya. Selanjutnya standar ini dijadikan sejauh mana fenomena mencapai standar.
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui apakah suatu SMA sudah memiliki sarana ynag baik,. Untuk keprluan ini peneliti mencari standar sarana yaitu yang tercantum didalam buku pedoman pembakuan nbangunan dan perabot sekolah untuk SMA yang dikeluarkan oleh proyek pembakuan sarana pendidikan departeman P dan K jakarta tahun 1978.
Jenis sarana/fasilitas/kelengkapan yang diperhatikan meliputi:
a.         Ruang belajar (anatar laian ruang teori dan laboratorium).
b.        Ruang penunjang ( antara lain perpustakaan, ruang BP).
c.         Perumahan (antara lain rumah kepala sekolah, rumah guru).
Pada umumnya penelitian eksploratif merupakan penelitian non hipotesis.
Contoh:
Studi ekplorasi tentang kebutuhan untuk mendirikan sekolah taman kanak-kanak di Kabupaten X. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang perlu tidaknya di Kabupaten X didirikan TK. Untuk keperluan ini perlu mencari data tentang:
a.         Banyaknya perkiraan anak usia TK saat sekarang dan tahun-tahun mendatang.
b.        Banyaknya TK di Kabupaten X.
c.         Daya tampung TK yang ada.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini berupa informasi tentang ketiga hal tersebut. Jika diperoleh data misalnya ternyata Kabupaten X dihuni oleh orng-orng jompo hampir seluruh wilayah, maka keperluan pendirian TK tidak seurgen jika Kabupaten tersebut dihuni oleh pasangan-pasangan keluarga muda. Jika perkiraan anak usia TK masih banyak yang belum tertampung dilihat dari daya tampung TK yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa perlu mendirikan TK yang baru.
2.       Penelitian Berhipotesis
Ditinjau dari analisis data, perbadaan antara penelitian non-hipotesis dengan penelitian berhipotesis terletak pada belum dan telah dirumuskannya kesimpulan sementara oleh peneliti.
Dalam peneliti non-hipotesis, peneliti belum mempunyai ancer-ancer jawaban. Penelitian mulai dengan melakukan penelitiannya, akhirnya sampai pada suatu kesimpulan yang didasarkan atas data yang diperoleh setelah melalui proses analisis. Sebenarnya langkah bagi penelitian hipotesis pun sama seperti langkah penelitian non-hipotesis, sampai dengan analisis datanya. Setelah diperoleh angka akhir dari analisis barulah peneliti menengok kembali kepada hipotesis yang telah dirumuskannya.
Perbedaan antara penelitian non-hipotesis dengan penelitian berhipotesis terletak pada langkah sesudah analisis data,yaitu menarik kesimpulan.[4]
C.      Ciri-ciri dan Langkah-langkah Penelitian Komparasi
1.         Ciri-ciri Penelitian Komparasi
Penelitian komparatif  bersifat ex psot facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai dependent variables) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
2.         Langkah-langkah pokok Penelitian Komparasi
a.    Definisikan masalah.
b.   Lakukan penelaahan kepustakaan.
c.    Rumuskan hipotesis-hipotesis.
d.   Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan.
e.    Rancang cara pendekatannya:
1)      Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
2)      Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
3)      Tentukan kategiri-kategori untuk mengklasifikasikan data  yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
f.    Validasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
g.   Kumpulkan dan analisis data.
h.   Susun laporannya.[5]
 
D.      Keunggulan dan Kelemahan pada Penelitian Komparasi
1.    Keunggulan Penelitian Komparasi
a.       Metode komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan:
1)      Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.
2)      Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.
3)      Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan/ dipertanyakan.
b.      Studi komparatif  menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan : apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejenis dengan itu.
c.       Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.
d.      Metode komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan.
e.    Penelitian komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena : apa sesuai dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
f.     Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.
2.    Kelemahan Penelitian Komparasi
a.    Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
b.    Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara aktual termasuk diantara banyak faktor dibawah penelitian.
c.    Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah kondisi tertentu untuk menghasilkan hasil yang ditentukan.
d.   Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam suatu kejadian dan dari penyebab lain dari kejadian yang lain.
e.    Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
f.     Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
g.    Pengklasifikasian subyek kedalam kelompok dikotomi (seperti kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi) untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah karena kategori ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara.
h.    Studi perbandingan dalam suatu situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan subyek penelitian yang terkontrol.[6]

IV.        PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Penelitian komparasi adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.
2.      Macam-macam penelitian komparasi
a.       Penelitian non-hipotesis
b.      Penelitian berhipotesis
3.         Ciri-ciri Penelitian Komparasi
Penelitian komparatif  bersifat ex psot facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai dependent variables) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
4.         Langkah-langkah pokok Penelitian Komparasi antara lain a) definisikan masalah, b) lakukan penelaahan kepustakaan, c) rumuskan hipotesis-hipotesis, d) rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan, e) rancang cara pendekatannya: Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan, pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, tentukan kategiri-kategori untuk mengklasifikasikan data  yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan, f) validasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat,g) kumpulkan dan analisis data, h) susun laporannya.
5.         Keunggulan Penelitian Komparasi
a.    Penelitian komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena : apa sesuai dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
b.   Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.
6.         Kelemahan Penelitian Komparasi
a.       Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
b.      Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara aktual termasuk diantara banyak faktor dibawah penelitian.
c.       Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah kondisi tertentu untuk menghasilkan hasil yang ditentukan.
B.       Penutup
Demikianlah makalah sederhana ini disusun. Semoga makalah ini dapat memperluas wawasan kita. “Tidak ada Gading yang tak retak” begitulah kiranya dengan makalah ini yang tentunya memiliki kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan  saran dan kritik yang membangun dari para pembaca guna perbaikan dan  penyempurnaan makalah selanjutnya yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian  Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010
Suryabrata, Sumadi , Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2011




                [1] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 56
                [2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian  Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 310
                [3] http://radensanopaputra.blogspot.com/2013/05/analisis -komparatif.html (10/11/2013 pkl. 09.46 WIB)
                [4] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian  Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 311-313
                [5] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 87-88
                [6] http://radensanopaputra.blogspot.com/2013/05/analisis -komparatif.html (10/11/2013 pkl. 09.46 WIB)

2 komentar:

  1. hallo min boleh infonya dong teori komparasi bisa didapatkan dari buku siapa? terimakasih

    BalasHapus
  2. boleh bantuannya min utk teori komparasi,,, bisa didapatkan di buku siapa sekarang?

    BalasHapus