KONSEP PEMBELAJARAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Ibu Mufidah M.Ag
Disusun Oleh:
Ahmad Bajuri (103211004)
Ainul Mustofiyah (103211005)
Arinal Haq Zakiyyat (103211007)
Maghfur Rosyidi (103211030)
Nur Muklis (103211040)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2013
KONSEP
PEMBELAJARAN
I.
PENDAHULUAN
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama
antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada.
Potensi tersebut baik yang bersumber
dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang
dimiliki maupun potensi yang ada di luar
diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar tertentu sebagai upaya
untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya
menitik beratkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru
dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Tidak sedikit dalam suatu peristiwa mengajar dan belajar,
antara guru dan siswa tidak ada interaksi yang kondusif. Guru asyik menjelaskan
materi pelajaran di depan kelas, sementara
siswa juga asyik dengan kegiatannya sendiri di tempat duduk seperti
melamun, mengobrol atau bahkan mengantuk. Siswa tidak peduli apa yang dikatakan
guru, dan guru pun
juga tidak ambil pusing dengan apa yang dilakukan siswa. Bagi guru yang demikian
beranggapan bahwa hal
terpenting materi pelajaran
sudah tersampaikan, tidak peduli materi itu dipahami atau tidak.
Ada kemungkinan hal tersebut karena banyak guru yang
belum mengetahui hakekat konsep pembelajaran dan hal-hal yang terkait
dengannya. Hal-hal yang dimaksud adalah istilah-istilah dalam pembelajaran, teori, prinsip dan
variable pembelajaran. Oleh karena itu untuk mengantarkan tentang hal tersebut
secara khusus dan umumnya untuk menunjang keberhasilan dalam perencanaan
pembelajaran, pemakalah akan membahas dengan rumusan masalah di bawah ini.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana Pengertian dan Konsep Pembelajaran?
B.
Apa saja Istilah-Istilah dalam Pembelajaran?
C.
Apa sajakah Macam-Macam Teori Pembelajaran?
D.
Bagaimanakah Kerangka Pembelajaran?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan konsep pembelajaran.
Sebelum mengetahuai
tentang pembelajaran, alangkah baiknya dijelaskan terlebih dahulu konsep
belajar. Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi
sampai ke liang lahat nanti (Sadiman, dkk. 1986: 2).
Belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja tanpa
di batasi oleh waktu, serta berlangsung dengan berbagai cara, dari apa, dan
siapa saja, karena sesungguhnya kemampuan inilah yang pada hakikatnya merupakan
suatu pembeda antara manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Belajar akan mampu
mengubah tingkah laku dalam diri seseorang dengan sebuah hasil yang telah dia
dapatkan dari sebuah proses belajar. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi
perubahan pengetahuan (kognitif),ketrampilan(psikomotor),
dan nilai
sikap (afektif). Belajar merupakan sebuah proses pribadi yang tidak harus
dihasilkan dari kegiatan mengajar. Karena bisa jadi dalam proses pembelajaran yang gagal
tidak akan tercipta tujuan
yang diharapkan yakni belajar. Sebaliknya ketika peserta didik
dalam sebuah proses belajar di dalamnya sangat besar kemungkinan terjadi proses
membelajarkan, misalkan seorang penulis buku bahan pelajaran, atau pengembang
paket belajar dan sebagainya.[1]
Selain kegiatan
belajar, ada lagi kegiatan pembelajaran(al-ta’lim/al-tadris), yaitu
proses yang identik dengan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh sebagai
arsitek kegiatan belajar, agar terjadi kegiatan belajar.
Pembelajaran sebagai salah satu sistem instruksional yang mengacu pada
pengertian seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi komponen-komponen
antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar
tujuan itu tercapai , semua komponen tersebut harus diorganisasi sehingga antar
sesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya
memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi
saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.[2]
Para pakar memberikan
definisi sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Menurut Bahaudin
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Menurut Degeng pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan
siswa. Adapun Hamzah berpendapat bahwa
pembelajaran memiliki hakekat perencangan/desain sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa. Merril mengatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan
dimana seseorang dengan sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar ia
dapat bertingkah laku atau bereaksi terhadap kondisi tertentu.
Pengertian
pembelajaran (intruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik
belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran ialah upaya untuk menciptakan kondisi atau suatu keadaan
yang bertujuan agar terjadi sebuah kegiatan belajar. Kegiatan pembelajaran tampaknya
lebih dari sekedar mengajar, tetapi juga membangkitkan minat, motivasi, dan
pemolesan aktivitas pelajar, agar kegiatan mereka dinamis.[3]
B.
Istilah dalam pembelajaran
Dalam
proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga
sering kali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah- istilah tersebut adalah:
1.
Teori
pembelajaran, yaitu seperangkat prinsip/kaidah tentang fenomena belajar dan
mengajar yang telah diuji kebenarannya oleh banyak pihak yang dapat digunakan
untuk memformulasikan dan meramalkan kegiatan pembelajaran di tempat dan waktu
yang berbeda. Contoh : teori pembelajaran behaviorisme, teori
pembelajaran kognitivisme, teori pembelajaran konstruktivisme,
dll.
2.
Pendekatan
pembelajaran, yaitu titik tolak atau sudut pandang pendidik terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Contoh:
pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik/student centered approach, pendekatan agama,
dll.
3.
Strategi
pembelajaran, yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efesien. Adapun macamnya dapat dikelompokkan menjadi strategi pembelajaran
induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya
masih konseptual dan mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu.
4.
Metode
pembelajaran, yaitu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Contoh: metode ceramah, diskusi, debat, brainstorming ,dll.
5.
Teknik
pembelajaran, yaitu cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan, penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang peserta tergolong aktif dengan kelas yang peserta didiknya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru
pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
6.
Taktik
pembelajaran, yaitu gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang yang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang
satu cenderung banyak diselingi humor, dan yang satunya lebih banyak
menggunakan alat bantu elektronik. Dengan taktik ini, pembelajaran akan menjadi
sebuah ilmu sekaligus seni.
7.
Tips atau trik pembelajaran, yaitu kiat-kiat khusus yang
bersifat unik untuk dapat diterapkan secara khusus dan tepat dalam kegiatan
belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Contoh:
tips guru saat menghadapi peserta didik sedang mengantuk di kelas; tips guru
untuk mengetahui peserta didik yang jujur atau yang nyontek dll.
8.
Keywords
pembelajaran, yaitu kata-kata kunci yang memiliki makna dan hubungan yang amat
penting terkait dengan tema, topik dan jadual yang dibahas dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya ini maka sangat memungkinkan guru dan peserta didik
untuk mencurahkan perhatian dan bahasannya pada materi saat itu dan akan
menghindarkan pembahasan yang kurang berkaitan dengan pokok bahsan yang sedang
dikaji.
9.
Password atau klik, yaitu satu tindakan dan atau satu
ungkapan yang sangat menarik, unik dan tepat sasaran sebagai kunci pembuka
untuk membangkitkan gairah pembelajaran sejak awal hingga akhir kegiatan
belajra mengajar Nampak menarik, menantang, dialogis dan penuh bermakna bagi
peserta didik. Contoh: ungkapan guru belajar adalah
ibadah, berprestasi adalah indah, siapa yang sungguu-sungguh pasti sukses, dll.
10. Prosedur pembelajaran, yaitu urutan-urutan
pembelajaran mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi hingga umpan balik/feedback untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
11. Model pembelajaran, yaitu kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar(udin S.Winataputra, 1994).
Apabila
antara teori, pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, tip/trik, keywords,
dan password pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekata, metode, dan teknik pembelajara. Walaupun demikian, seringkali
penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi
pembelajaran.
C.
Macam-Macam Teori
Pembelajaran.
Ada
beberapa macam teori pembelajaran,
yaitu:
a. Pendekatan
modifikasi tingkah laku
Pada teori ini menganjurkan agar para guru menerapkan
prinsip penguatan untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting
dan mengatur kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik dapat
mencapai tujuan tujuan pembelajaran.
b. Teori
pembelajaran konstruk- kognitif
Teori ini diturunkan dari prinsip belajar kognitivisme
yang mana harus memperhatikan perubahan kondisi internal peserta didik yang
terjadi selama pengalaman belajar dikelas.
c. Teori pembelajaran berdasarkan prinsip prinsip belajar
Ada empat prinsip
yang dapat diterapkan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
1. Untuk
belajar peserta didik harus memiliki perhatian yang responsive terhadap materi
yang akan dipelajari.
2. Semua
proses belajar memerlukan waktu.
3. Di
dalam diri peserta didik yang sedang belajar terdapat
suatu alat pengatur internal yang dapat mengontrol
motivasi serta menentukan sejauh mana dan dalam bentuk apa peserta didik
bertindak dalam situasi tertentu.
4. Pengetahuan
tentang hasil yang diperoleh didalam proses
belajar merupakan faktor penting sebagai pengontrol.
d. Teori
pembelajaran berdasarkan analisis tugas
Teori pembelajaran yang ada diperoleh dari berbagai penelitian di laboratorium dan ini dapat diterapkan dalam situasi
persekolahan, namun hasilnya tidak selalu memuaskan. Oleh karena itu sangat
penting untuk menganalisis tugas secara sistematis mengenai tugas tugas
pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik .
e. Teori pembelajaran
berdasarkan psikologi humanistis
Teori pembelajaran ini sangat menganggap penting teori
pembelajaran dan psikoterapi dari suatu teori belajar. Prinsip yang harus
diterapkan adalah bahwa guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan
karakteristik khusus peserta didik seperti aktualisasi peserta didik. Agar
belajar bermakna, inisiatif peserta didik harus dilibatkan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran yang cocok untuk hal ini adalah dengan pelajran
eksperimental.[4]
D.
Kerangka pembelajaran.
Pada tahun1978 Reigeluth dan Merril
mengklasifikasikan variabel atau
kerangka pembelajaran menjadi tiga variabel yaitu:
a)
Variabel kondisi metode pembelajaran.
Para ahli
mengatakan maksud dari variabel ini adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai pembelajaran
yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.[5]Yang
selanjutnya variabel ini dapat
dikelompokkan menjadi tiga variabel sebagai berikut:
a. strategi
pengorganisasian, yaitu metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah
dipilih untuk pembelajaran.
b. strategi
penyampaian, yaitu metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa dan/atau
untuk menerima serta merespons masukan yang berasal dari siswa.
c. strategi
pengelolaan, yaitu metode untuk menata interaksi antara si belajar dan variabel
metode belajar lainnya.[6]
b) Variabel
kondisi pembelajaran, yaitu faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
Reigeluth dan Merril mengelompokkan variable ini menjadi 3 kelompok, yaitu
a. Tujuan dan karakteristik pembelajaran, maksudnya pernyataan tentang
hasil pembelajran apa yang diharapkan.
b. Kendala
dan karakteristik bidang studi.
Kendala
adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang.
Sedangkan karakteristik bidang studi adalahaspek –aspek bidang studi yang dapat
memberikan landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi
pembelajaran.
c. Karakteristik
siswa, maksudnya aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat ,
motivasi dan hasil belajar yang telah dimilikinya.[7]
c) Variabel
hasil pembelajaran, yaitu semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator
tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang
berbaeda. Pada tingkat umum sekali, hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian yaitu
a. Ke-efektifan.
Ke-efektifan pembelajaran biasanya
diukur dengan tinglat pencapaian si belajar.
b. Efisiensi.
Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/
atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
c. Daya
tarik. Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk tetap belajar.[8]
IV.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan di atas dapat di
simpulkan bahwa:
a)
Pengertian pembelajaran (intruction) adalah suatu
usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan
peserta didik. Kegiatan pembelajaran tampaknya lebih dari sekedar mengajar,
tetapi juga membangkitkan minat, motivasi, dan pemolesan aktivitas pelajar,
agar kegiatan mereka dinamis.
b)
Istilah-istilah yang ada dalam pembelajaran yaitu diantaranya:
, Pendekatan pembelajara, Strategi pembelajaran, Metode pembelajaran, Teknik
pembelajaran, Taktik pembelajaran, Tips atau trik pembelajaran, Keywords
pembelajaran, Password atau klik, Prosedur pembelajaran, dan Model pembelajaran.
c) . Macam-macam teori dalam pembelajaran
yakni,
a.Pendekatan modifikasi tingkah laku
b.Teori
pembelajaran konstruk kognitif
c.Teori
pembelajaran berdasarkan analisis tugas
d.Teori
pembelajaran berdasarkan psikologi humanistis
d).
Kerangka pembelajaran diantaranya adalah
a. Variabel
kondisi metode pembelajaran
b.Variabel kondisi pembelajaran
c.Variabel hasil pembelajaran
V.
PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat pemakalah buat, sebagai manusia biasa pemakalah sangat
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran konstruktif sangat
pemakalah harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
B.
Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet.1.
Hermawan,
Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), Cet. 2.
Mulyono, Strategi Pembelajaran, ( Malang: Uin-Maliki
Press, 2012), Cet. 2.
Munir, Wahid, dkk, Keterampilan Dasar Mengajar,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet. 1.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2008), Cet.1.
Warsito, Bambang, Teknologi
Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet.1.
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
(Yogyakarta: Sukses
Offset, 2011), Cet. 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar