Coretan-coretan sang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang......

Jumat, 21 Maret 2014

Konsep Pembelajaran

KONSEP PEMBELAJARAN


MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Ibu Mufidah M.Ag





Disusun Oleh:

                                            Ahmad Bajuri                         (103211004)
                                            Ainul Mustofiyah                    (103211005)
                                            Arinal Haq Zakiyyat               (103211007)
                                            Maghfur Rosyidi                     (103211030)
                                            Nur Muklis                             (103211040)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2013


KONSEP PEMBELAJARAN
       I.            PENDAHULUAN
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada. Potensi tersebut baik  yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki  maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar tertentu sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitik beratkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Tidak sedikit dalam suatu peristiwa mengajar dan belajar, antara guru dan siswa tidak ada interaksi yang kondusif. Guru asyik menjelaskan materi pelajaran di depan kelas, sementara  siswa juga asyik dengan kegiatannya sendiri di tempat duduk seperti melamun, mengobrol atau bahkan mengantuk. Siswa tidak peduli apa yang dikatakan guru, dan guru pun juga tidak ambil pusing dengan apa yang dilakukan siswa. Bagi guru yang demikian beranggapan bahwa hal terpenting materi pelajaran sudah tersampaikan, tidak peduli materi itu dipahami atau tidak.
Ada kemungkinan hal tersebut karena banyak guru yang belum mengetahui hakekat konsep pembelajaran dan hal-hal yang terkait dengannya. Hal-hal yang dimaksud adalah istilah-istilah dalam pembelajaran, teori, prinsip dan variable pembelajaran. Oleh karena itu untuk mengantarkan tentang hal tersebut secara khusus dan umumnya untuk menunjang keberhasilan dalam perencanaan pembelajaran, pemakalah akan membahas dengan rumusan masalah di bawah ini.


    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Pengertian dan  Konsep Pembelajaran?
B.     Apa saja Istilah-Istilah dalam Pembelajaran?
C.    Apa sajakah Macam-Macam Teori Pembelajaran?
D.    Bagaimanakah Kerangka Pembelajaran?
 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan konsep pembelajaran.
Sebelum mengetahuai tentang pembelajaran, alangkah baiknya dijelaskan terlebih dahulu konsep belajar. Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Sadiman, dkk. 1986: 2). Belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja tanpa di batasi oleh waktu, serta berlangsung dengan berbagai cara, dari apa, dan siapa saja, karena sesungguhnya kemampuan inilah yang pada hakikatnya merupakan suatu pembeda antara manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Belajar akan mampu mengubah tingkah laku dalam diri seseorang dengan sebuah hasil yang telah dia dapatkan dari sebuah proses belajar. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan pengetahuan (kognitif),ketrampilan(psikomotor), dan nilai sikap (afektif). Belajar merupakan sebuah proses pribadi yang tidak harus dihasilkan dari kegiatan mengajar. Karena bisa jadi dalam proses pembelajaran yang gagal tidak akan tercipta  tujuan yang diharapkan  yakni belajar. Sebaliknya ketika peserta didik dalam sebuah proses belajar di dalamnya sangat besar kemungkinan terjadi proses membelajarkan, misalkan seorang penulis buku bahan pelajaran, atau pengembang paket belajar dan sebagainya.[1]
Selain kegiatan belajar, ada lagi kegiatan pembelajaran(al-ta’lim/al-tadris), yaitu proses yang identik dengan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh sebagai arsitek kegiatan belajar, agar terjadi kegiatan belajar. Pembelajaran sebagai salah satu sistem instruksional yang mengacu pada pengertian seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi komponen-komponen antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai , semua komponen tersebut harus diorganisasi sehingga antar sesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.[2]
 Para pakar memberikan definisi sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Menurut Bahaudin pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Menurut Degeng pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.  Adapun Hamzah berpendapat bahwa pembelajaran memiliki hakekat perencangan/desain sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Merril mengatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan dimana seseorang dengan sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar ia dapat bertingkah laku atau bereaksi terhadap kondisi tertentu.
Pengertian pembelajaran (intruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran ialah upaya untuk menciptakan kondisi atau suatu keadaan yang bertujuan agar terjadi sebuah kegiatan belajar. Kegiatan pembelajaran tampaknya lebih dari sekedar mengajar, tetapi juga membangkitkan minat, motivasi, dan pemolesan aktivitas pelajar, agar kegiatan mereka dinamis.[3]
B.     Istilah dalam pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga sering kali orang  merasa bingung untuk membedakannya. Istilah- istilah tersebut adalah:
1.      Teori pembelajaran, yaitu seperangkat prinsip/kaidah tentang fenomena belajar dan mengajar yang telah diuji kebenarannya oleh banyak pihak yang dapat digunakan untuk memformulasikan dan meramalkan kegiatan pembelajaran di tempat dan waktu yang berbeda. Contoh : teori pembelajaran behaviorisme, teori pembelajaran kognitivisme, teori pembelajaran konstruktivisme, dll.
2.      Pendekatan pembelajaran, yaitu titik tolak atau sudut pandang pendidik terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Contoh: pendekatan pembelajaran  yang berpusat pada peserta didik/student centered approach, pendekatan agama, dll. 
3.      Strategi pembelajaran, yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Adapun macamnya dapat dikelompokkan menjadi strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
4.      Metode pembelajaran, yaitu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contoh: metode ceramah, diskusi, debat, brainstorming ,dll.
5.      Teknik pembelajaran, yaitu cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan  suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang peserta tergolong aktif dengan kelas yang peserta  didiknya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
6.      Taktik pembelajaran, yaitu gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat  dua orang yang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik  yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi humor, dan yang satunya lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik. Dengan taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus seni.
7.      Tips atau trik pembelajaran, yaitu kiat-kiat khusus yang bersifat unik untuk dapat diterapkan secara khusus dan tepat dalam kegiatan belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Contoh: tips guru saat menghadapi peserta didik sedang mengantuk di kelas; tips guru untuk mengetahui peserta didik yang jujur atau yang nyontek dll.
8.      Keywords pembelajaran, yaitu kata-kata kunci yang memiliki makna dan hubungan yang amat penting terkait dengan tema, topik dan jadual yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya ini maka sangat memungkinkan guru dan peserta didik untuk mencurahkan perhatian dan bahasannya pada materi saat itu dan akan menghindarkan pembahasan yang kurang berkaitan dengan pokok bahsan yang sedang dikaji.
9.      Password atau klik, yaitu satu tindakan dan atau satu ungkapan yang sangat menarik, unik dan tepat sasaran sebagai kunci pembuka untuk membangkitkan gairah pembelajaran sejak awal hingga akhir kegiatan belajra mengajar Nampak menarik, menantang, dialogis dan penuh bermakna bagi peserta didik. Contoh: ungkapan guru belajar adalah ibadah, berprestasi adalah indah, siapa yang sungguu-sungguh pasti sukses, dll.
10.   Prosedur pembelajaran, yaitu urutan-urutan pembelajaran mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi hingga umpan balik/feedback untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
11.   Model pembelajaran, yaitu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar(udin S.Winataputra, 1994).
 Apabila antara teori, pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, tip/trik, keywords, dan password pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekata, metode, dan teknik pembelajara. Walaupun demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

C.    Macam-Macam Teori  Pembelajaran.
Ada beberapa macam teori pembelajaran, yaitu:
a.         Pendekatan modifikasi tingkah laku
Pada teori ini menganjurkan agar para guru menerapkan prinsip penguatan untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting dan mengatur kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik dapat mencapai tujuan tujuan pembelajaran.
b.         Teori pembelajaran konstruk- kognitif
Teori ini diturunkan dari prinsip belajar kognitivisme yang mana harus memperhatikan perubahan kondisi internal peserta didik yang terjadi selama pengalaman belajar  dikelas.
c.         Teori pembelajaran berdasarkan prinsip prinsip belajar
Ada empat prinsip yang dapat diterapkan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
1.         Untuk belajar peserta didik harus memiliki perhatian yang responsive terhadap materi yang akan dipelajari.
2.         Semua proses belajar memerlukan waktu.
3.         Di dalam diri peserta didik yang sedang belajar terdapat suatu alat pengatur internal yang dapat mengontrol  motivasi serta menentukan sejauh mana dan dalam bentuk apa peserta didik bertindak dalam situasi tertentu.
4.         Pengetahuan tentang hasil yang diperoleh didalam proses  belajar merupakan faktor penting sebagai pengontrol.
d.         Teori pembelajaran berdasarkan analisis tugas
Teori pembelajaran yang ada diperoleh dari berbagai penelitian di laboratorium dan ini dapat diterapkan dalam situasi persekolahan, namun hasilnya tidak selalu memuaskan. Oleh karena itu sangat penting untuk menganalisis tugas secara sistematis mengenai tugas tugas pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik .
e.         Teori pembelajaran berdasarkan psikologi humanistis
Teori pembelajaran ini sangat menganggap penting teori pembelajaran dan psikoterapi dari suatu teori belajar. Prinsip yang harus diterapkan adalah bahwa guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan karakteristik khusus peserta didik seperti aktualisasi peserta didik. Agar belajar bermakna, inisiatif peserta didik harus dilibatkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang cocok untuk hal ini adalah dengan pelajran eksperimental.[4]

D.    Kerangka pembelajaran.
Pada tahun1978 Reigeluth dan Merril mengklasifikasikan variabel  atau kerangka pembelajaran menjadi tiga variabel yaitu:
a)      Variabel  kondisi metode pembelajaran.
 Para ahli mengatakan maksud dari variabel ini adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.[5]Yang selanjutnya variabel ini  dapat dikelompokkan menjadi tiga variabel sebagai berikut:
a.       strategi pengorganisasian, yaitu metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran.
b.      strategi penyampaian, yaitu metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa dan/atau untuk menerima serta merespons masukan yang berasal dari siswa.
c.       strategi pengelolaan, yaitu metode untuk menata interaksi antara si belajar dan variabel metode belajar lainnya.[6]  
b)      Variabel kondisi pembelajaran, yaitu faktor yang mempengaruhi efek metode  dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Reigeluth dan Merril mengelompokkan variable ini menjadi 3 kelompok, yaitu
a.        Tujuan dan karakteristik  pembelajaran, maksudnya pernyataan tentang hasil pembelajran apa yang diharapkan.
b.      Kendala dan karakteristik bidang studi.
Kendala adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang. Sedangkan karakteristik bidang studi adalahaspek –aspek bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran.
c.       Karakteristik siswa, maksudnya aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat , motivasi dan hasil belajar yang telah dimilikinya.[7]
c)      Variabel hasil pembelajaran, yaitu semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbaeda. Pada tingkat umum sekali, hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu
a.       Ke-efektifan. Ke-efektifan pembelajaran  biasanya diukur dengan tinglat pencapaian si belajar.
b.      Efisiensi. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan  dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/ atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
c.       Daya tarik. Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar.[8]

 IV.            KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa:
a)      Pengertian pembelajaran (intruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Kegiatan pembelajaran tampaknya lebih dari sekedar mengajar, tetapi juga membangkitkan minat, motivasi, dan pemolesan aktivitas pelajar, agar kegiatan mereka dinamis.
b)            Istilah-istilah yang ada dalam pembelajaran yaitu diantaranya: , Pendekatan pembelajara, Strategi pembelajaran, Metode pembelajaran, Teknik pembelajaran, Taktik pembelajaran, Tips atau trik pembelajaran, Keywords pembelajaran, Password atau klik, Prosedur pembelajaran, dan Model pembelajaran.
c)      . Macam-macam teori dalam pembelajaran yakni,
a.Pendekatan modifikasi tingkah laku
b.Teori pembelajaran konstruk kognitif
c.Teori pembelajaran berdasarkan analisis tugas
d.Teori pembelajaran berdasarkan psikologi humanistis
d). Kerangka pembelajaran diantaranya adalah
a. Variabel  kondisi metode pembelajaran
b.Variabel kondisi pembelajaran
c.Variabel hasil pembelajaran
    V.            PENUTUP
Demikian makalah yang dapat pemakalah buat, sebagai manusia biasa pemakalah sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran konstruktif sangat pemakalah harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
B. Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),                     cet.1.
Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT                          Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 2.
Mulyono, Strategi Pembelajaran, ( Malang: Uin-Maliki Press,          2012), Cet. 2.
Munir, Wahid, dkk, Keterampilan Dasar Mengajar, (Jogjakarta: Ar-Ruzz                           Media, 2010), Cet. 1.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:                            Kencana Prenada Media Group,2008), Cet.1.
Warsito, Bambang, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008),                                  Cet.1.
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Sukses                            Offset, 2011), Cet. 1.






                                                                                                                             






[1] Bambang warsito, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hlm. 85
[2] Zainal Asril, Panduan Micro teaching, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 18-20

[3] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 32
[4] Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran landasan & aplikasinya, (Jakarta: Rineka cipta, 2008), hlm. 90
[5] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), cet. 5, hlm. 15
[6] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, hlm. 17-18
[7] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, hlm. 20
[8] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, hlm.21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar