Coretan-coretan sang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang......

Jumat, 21 Maret 2014

Perencanaan Evaluasi

PERENCANAAN EVALUASI

Makalah
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Mufidah, M.Ag



Disusun oleh:
Ahmad Abidin              113211017
Any Fikriya Nita P.S    113211018
Anisatul Mufir              113211019
Desyanti Endah.A.       113211020
Fatchurrohman            113211021

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

       I.            PENDAHULUAN
Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Evaluasi pada dasarnya sebagai dasar keputusan, menyusun kebijakan, maupun progam selanjutnya, keputusan apakah akan dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu upaya apapun yang terprogam, tidak terkcuali bagi progam pembelajaran sebagai bagian dari progam pendidikan. Untuk mengetahui apakah program yang telah direncanakan dan dilaksanakan dapat tercapai tujuannya.
Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Sukses atau tidaknya suatu program evaluasi pada hakikatnya turut menentukan baik tidaknya perencanaan. Dan dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai perencanaan evaluasi.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian perencaan evaluasi ?
B.     Apa saja fungsi evaluasi pembelajaran ?
C.    Apa saja alat-alat evaluasi pembelajaran ?
D.    Apa saja langkah-langkah yang diperlukan dalam  perencanaan evaluasi ?

 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian perencanaan evaluasi
Sebelum kita berbicara mengenai perencanaan evaluasi, kita perdalam lebih dahulu istilah  “rencana” dan “perencanaan”. Kita pahami bahwa rencana adalah  suatu rancangan rinci untuk melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu. Dalam hal ini, perencanaan berarti  proses merencanakan sesuatu atau suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai.[1]
Sedangkan evaluasi berasal dari kata “evaluation” (Bahasa Inggris). Kata tersebut diserap dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”.
Suchman mendefinisikan evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Sementara menurut National Study Committe on Evaluation menegaskan bahwa evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan pemilihan,pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
Sementara Brinkerhoff menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas , dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang terlihat dalam mengambil sebuah keputusan. Jadi inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.[2]

B.     Fungsi evaluasi pembelajaran
Tidak diragukan lagi bahwa kegiatan evaluasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran maupun pendidikan, diantaranya:
1.      Untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai,sedang, atau kurang pandai.
2.      Untuk mengetahui taraf  kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap (fisik dan non fisik), maka program pendidikan dapat dilaksanakan.
3.      Membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas.
4.      Untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintahan yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri. Haasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.[3]

C.     Alat-alat evaluasi pembelajaran
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan lebih efisien. Kata alat biasa disebut juga dengan istilah instrumen. Dengan demikian alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi.
Alat evaluasi dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat evaluasi, evaluator menggunakan cara atau teknik, dan oleh karena itu dikenal dengan teknik evaluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu teknis non tes dan  tes.
1.      Teknik non tes
a.       Skala bertingkat
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
b.      Kuesioner
Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (respondens)
c.       Daftar cocok
Daftar cocok adalah deretan pernyataan ( yang biasanya singkat-singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok ()
d.      Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
e.       Pengamatan
Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan sistematis.
f.       Riwayat hidup
Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari objek yang dinilai.
2.      Teknik Tes
Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program.
Jika ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu:
a.       Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk  mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
b.      Tes formatif
Tes formatif adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu.
c.       Tes sumatif
Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap tengah semaster atau akhir semester.
Perbandingan antara tes diagnostik, tes formatif dan sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif secara lebih mendalam, berikut ini akan disajikan perbandingan antara ketiganya, diantaranya:
a.       Ditinjau dari fungsinya
(1)   Tes diagnostik
-          Menentukan apakah prasyarat telah diketahui atau belum.
-          Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang dipelajari.
-          Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari.
(2)   Tes formatif
Sebagai umpan-balik bagi siswa, guru maupun program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.
(3)   Tes sumatif
Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya atau kelompok.[4]

D.    Langkah-langkah yang diperlukan dalam  perencanaan evaluasi
Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di sini bahwa, sukses yang akan dapat dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai atau tidaknya langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan.
Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan evaluasi:
1.      Merumuskan tujuan evaluasi
Tujuan evaluasi yang hendak dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan tertentu. Rumusan tujuan tersebut berpedoman kepada tujuan lembaga pendidikan tempat bertugas, dan mata pelajaran yang diasuh oleh guru yang bersangkutan.
2.      Menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai.
Penentuan tentang jenis aspek yang harus dinilai ditentukan oleh tujuan evaluasi yang dilaksanakan.
3.      Menentukan metode evaluasi yang akan dipergunakan.
Metode evaluasi yang akan dipergunakan ditentukan oleh jenis aspek yang akan dinilai. Untuk menilai keterampilan misalnya dapat digunakan metode evaluasi.
4.      Memilih atau menyusun alat-alat evaluasi yang akan digunakan.
Alat-alat evaluasi yang digunakan ditentukan oleh metode evaluasi yang kita gunakan. Misalnya untuk pelaksanaan metode observasi alat evaluasi yang perlu disiapkan ialah pedoman observasi dan blanko untuk mencatat hasil-hasil yang akan diperoleh dalam observasi. Untuk pelaksanaan metode tes alat evaluasi yang digunakan ialah soalan-soalan tes (item tes)
Apabila alat-alat evaluasi yang akan digunakan cukup tersedia maka kita tinggal memilih salah satu dari alat tersebut. Tetapi apabila alat-alat yang akan digunakan belum tersedia maka harus menyusun sendiri alat-alat yang akan digunakan.
Masalah penyusunan alat-alat evaluasi (instrumen evaluasi) merupakan hal yang sangat penting dalam proses evaluasi. Sebab tepat atau tidaknya data yang diperoleh sangat tergantung kepada baik tidaknya alat-alat evaluasi yang digunakan.
5.      Menentukan kriteria yang akan digunakan.
Misalnya dalam evaluasi hasil belajar dapat digunakan skala lima atau skala sebelas.
6.      Menetapkan frekuensi evaluasi.
Setelah alat-alat evaluasi yang akan kita gunakan telah kita pilih atau kita susun dan telah kita tetapkan kriterianya maka selanjutnya kita menentukan frekuensi evaluasi tersebut. Artinya berapa kalikah evaluasi itu dilaksanakan dalam suatu periode tertentu. Hal ini tergantung kepada tujuan yang hendak dicapai.
Dalam evaluasi terhadap hasil belajar suatu pedoman yang tepat digunakan untuk menetapkan frekuensi evaluasi ialah susunan dari bahan pelajaran. Kalau suatu bahan pelajaran terdiri dari empat unit misalnya, maka evaluasi terhadap bahan pelajaran tersebut paling sedikit harus dilaksanakan setiap akhir dari suatu unit.[5]

 IV.            PENUTUP
a.      Kesimpulan
1.      Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang terlihat dalam mengambil sebuah keputusan.
2.      Fungsi evaluasi yaitu:
untuk mengetahui kedudukan peserta didik, untuk mengetahui taraf  kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikan, Membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, Untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik.
3.      Alat-alat evaluasi:
Teknik non tes: Skala bertingkat, Kuesioner, Daftar cocok, Wawancara, Pengamatan, Riwayat hidup.
Teknik tes:
4.      Langkah-langkah perencanaan evaluasi:
Merumuskan tujuan evaluasi
Menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai.
Menentukan metode evaluasi yang akan dipergunakan.
Memilih atau menyusun alat-alat evaluasi yang akan digunakan.
Menentukan kriteria yang akan digunakan.
b.      Penutup
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan kerendahan hati, pemakalah akui makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat pemakalah harapkan demi kebaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan tetap semangat.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Shodiq, Evaluasi Pembelajaran, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012.
Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2009.
Arikunto, Suharsini, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1990.




[1] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hlm.2.
[2] Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012), hlm.135.
[3] Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2009), hlm. 17.
[4] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm., 33-44.
[5] Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar,( Surabaya: Usaha Nasional, 1990), hlm.16-17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar