Penelitian Evaluatif
MAKALAH
Disusun guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian
Pendidikan
Dosen Pengampu: Ahmad
Maghfurin, M.A
Disusun Oleh:
Hilmi Sahab (113211024)
Iip Kasipul Qulub (113211025)
Khairun Niam (113211026)
Lia Diah Fitantri (113211027)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
Penelitian Evaluatif
I.
Pendahuluan
Metodologi penelitian adalah
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu
disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara
atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang
mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.
Ada banyak macam penelitian,
diantaranya penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif pada dasarnya digunakan
untuk meneliti keberhasilan suatu program khususnya yang berkaitan dengan dunia
pendidikan. Begitu banyak program yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang
sehingga dibutuhkan penelitian evaluatif tentang keberhasilan atau
terlaksananya program tersebut dalam implementasinya dilapangan.
Maka dari itu, dalam makalah ini akan membahas
tentang penelitian evalutif dan komponen-komponen yang tercakup didalamnya.
II.
Rumusan Masalah
A.
Apa
pengertian dan tujuan Penelitian Evaluatif?
B.
Apa
saja standar Evaluasi?
C.
Apa
saja lingkup Penelitian Evaluatif dalam Pendidikan?
D.
Apa
saja pendekatan Penelitian Evaluatif?
E.
Bagaimana
langkah-langkah Penelitian Evaluatif?
III.
Pembahasan
A.
Pengertian dan Tujuan Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi
dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan
nilai atau manfaat (worth) dari suatu praktik (pendidikan). Nilai atau
manfaat dari suatu praktik pendidikan didasarkan atas hasil pengukuran atau
pengumpulan data dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu yang
digunakan secara absolut atau relatif. Praktik pendidikan dapat berupa program,
kurikulum, pembelajaran, kebijakan, regulasi administratif, manajemen, struktur
organisasi, produk pendidikan, ataupun sumber daya penunjangnya. Praktik
pendidikan dapat berlangsung dalam lingkup kelas, sekolah, kecamatan,
kota/kabupaten, propinsi ataupun nasional, menyangkut satu komponen atau aspek
pendidikan, beberapa atau banyak komponen atau aspek pendidikan.[1]
Makna evaluatif menunjukan pada kata kerja yang menjelaskan sifat
suatu kegiatan, dan kata bendanya adalah evaluasi. Penelitian evaluatif
menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap
sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan rencana.[2]
Secara umum penelitian evaluatif diperlukan untuk merancang,
menyempurnakan dan menguji pelaksanaan suatu praktik pendidikan. Dalam
merancang suatu program, kegiatan diperlukan data hasil evaluasi tentang
program atau kegiatan pendidikan yang lalu, kondisi yang ada serta tuntutan dan
kebutuhan bagi program baru.
Secara
lebih rinci tujuan evaluatif adalah:
1.
Membantu
perencanaan untuk pelaksanaan program.
2.
Membantu
dalam penentuan keputusan penyempurnaan atau perubahan program.
3.
Membantu
dalam penentuan keputusan keberlanjutan atau penghentian program.
4.
Menemukan
fakta-fakta dukungan dan penolakan terhadap program.
5.
Memberikan
sumbangan dalam pemahaman proses psikologis, sosial, politik dalam pelaksanaan
program serta faktor-faktor yang mempengaruhi program.[3]
B.
Standar Evaluasi
Evaluasi memiliki dua kegiatan utama, yaitu: pertama pengukuran
atau pengumpulan data, kedua membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan
data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil pembandingan ini baru
dapat disimpulkan bahwa sesuatu program, kegiatan, produk itu layak atau tidak,
relevan atau tidak, efisien atau tidak, efektif atau tidak.
Banyak asosiasi yang berhubungan dengan bidang pendidikan di
Amerika Serikat dan negara-negara lain telah mengembangkan standar evaluasi
pendidikan yang baik. Joint Committee for Educational Evaluation (1994) telah
merumuskan standar bagi evaluasi di bidang pendidikan. Standar tersebut
mencakup empat aspek, yaitu: kebergunaan, kelayakan, kesantunan dan ketelitian.
1.
Standar
kebergunaan (untility standards), untuk menjamin bahwa evaluasi akan
membantu praktik dan secara berkala memberi informasi yang dibutuhkan pengguna,
kredibilitas evaluator, lingkup dan pemilih informasi, interpretasi pemikiran,
kecermatan laporan, diseminasi laporan, jadwal waktu laporan, dampak evaluasi.
2.
Standar
kelayakan (feasibility standards), untuk menjamin bahwa laporan itu
realistisk, sederhana dan setandar ini mencakup 3 hal, yaitu: kepraktisan
prosedur, keberlanjutan dan efektivitas biaya.
3.
Standar
kesantunan (propriety standard), untuk menjamin bahwa evaluasi dilakukan
secara ilegal, etis, memperhatikan kepentingan yang terlibat dalam evaluasi maupun
dampak hasilnya. Standar ini meliputi: kewajiban formal, perbedaan kepentingan,
kejujuran dan keterbukaan, hak umum yang harus diketahui, hak dari individu,
interaksi manusia, keseimbangan laporan, kewajiban bayar pajak.
4.
Standar
ketepatan (accuracy standards) untuk menjamin bahwa palaksanaan evaluasi
secara teknis-formal dilaksanakan dengan sempurna. Standar ini meliputi sebelas
hal yaitu: identifikasi objek, analisis konteks, rumusan tujuan dan prosedur,
pemilihan sumber, validitas dan reabilitas instrumen, pengendalian sistematika
data, analisis informasi kuantitatif, analisis informasi kualitatif, ketepatan
kesimpulan, objektifitas kesimpulan.[4]
C.
Lingkup Penelitian Evaluatif dalam Pendidikan
Penelitian evaluatif dalam pendidikan mencakup bidang yang cukup
luas, beberapa contoh bidang yang dapat diteliti dalam penelitian evaluatif:
1.
Kurikulum:
desain, implementasi, evaluasi kurikulum. Material kurikulum: buku
teks, modul, paket, perangkat keras, perangkat lunak film, video, audio,
program televisi, program pengajaran dengan komputer, internet, dll. Sumber
belajar: laboratorium, workshop, perpustakaan.
2.
Program
pendidikan: anak
berbakat-anak cepat, anak lambat, pencegahan putus sekolah, remedial. Program
pendidikan: bahasa, sains, sains sosial, matematika, keterampilan hidup,
pendidikan jarak jauh, dll.
3.
Pembelajaran: kontekstual, eksperiensial, diskaveri-bermakna, terpadu, inkuiri,
dll.
4.
Pendidik:
guru, konselor, administrator.
5.
Siswa: kepribadian, kecerdasan, sikap, minat, motivasi, kesehatan,
kelompok sebaya, kebiasaan belajar, penyimpangan-penyimpangan prilaku, dll.
6.
Organisasi: sekolah dasar, menengah, pendidikan tinggi, pendidikan umum,
kejuruan, pendidikan khusus, pendidikan keagamaan.
7.
Manajemen: personil, saran-prasarana, biaya, partisipasi masyarakat,
kurikulum, ekstrakulikuler, dll.[5]
D.
Pendekatan Penelitian Evaluatif
Pendekatan evaluasi merupakan strategi untuk memfokuskan kegiatan
evaluasi agar bisa menghasilkan laporan yang bernilai guna.
McMillan
dan Schumacher (2001) mengemukakan enam pendekatan dalam penelitian evaluatif:
1.
Evaluasi
berorientasi tujuan
Evaluasi
berorientasi pada tujuan, diarahkan pada mengukur tingkat ketercapaian tujuan
dalam pelaksanaan program atau kegiatan oleh kelompok sasaran, atau mengukur
hasil pelaksanaan program/kegiatan. Tingkat kecocokan antara tujuan dengan
hasil menunjukan tingkat keberhasilan program atau kegiatan.
2.
Evaluasi
berorientasi pengguna
Evaluasi
berorientasi pengguna menekankan pada hasil atau produk, yaitu hasil yang dapat
memenuhi harapan atau memuaskan kebutuhan pengguna. Evaluasi hasil didasarkan
atas standar atau kriteria yang ditentukan oleh pengguna.
3.
Evaluasi
berorientasi keahlian
Evaluasi
berorientasi keahlian ini menggunakan standar keahlian, diarahkan pada
mengevaluasi program atau komponen-komponen pendidikan dengan menggunakan
kriteria atau standar yang telah dirumuskan oleh para ahli sebagai suatu
program atau komponen yang baik.
4.
Evaluasi
berorientasi keputusan
Evaluasi
berorientasi keputusan memiliki lingkup yang lebih luas dan kedalamnya
memasukan teori perubahan pendidikan. Evaluasi ini diarahkan pada proses
penentuan jenis keputusan yang akan diambil, pemilihan , pengumpulan dan
analisis data yang dibutuhkan untuk penentuan keputusan dan penyampaian hasil
(laporan) pada penentu keputusan.
5.
Evaluasi
berorientasi lawan
Evaluasi
ini menggunakan standar atau kriteria yang berbeda bahkan berlawanan dengan
standar yang digunakan. Untuk menguji keampuhan suatau program atau kegiatan
harus dibandingkan dengan program lain atau standar lain yang berlawanan.
Program atau kegiatan yang baik akan teteap unggul bila dibandingkan dengan
program lain atau menggunakan standar evaluasi yang lain.
6.
Evaluasi
berorientasi partisipan-naturalistik
Pendekatan
dari evaluasi ini bersifat holistik atau menyeluruh, menggunakan aneka
instrumen dan aneka data, agar diperoleh pemahaman yang utuh dari sudut pandang
dan nilai-nilai yang berbeda tentang pelaksanaan pendidikan menurut perspektif
atau sudut pandang para partisipan.[6]
E.
Langkah-langkah Penelitian Evaluatif
Dalam
penelitian evaluatif, terdapat beberapa langkah untuk melakukannya.
1). Identifikasi komponen.
1). Identifikasi komponen.
2).
Identifikasi indikator.
3). Identifikasi
bukti-bukti.
4).
Menentukan sumber data.
5).
Menentukan metode pengumpulan data.
6).
Menentukan instrumen pengumpulan data.
Langkah
1 sampai 6 tersebut dilakukan dengan membuat kisi-kisi persiapan penyusunan
instrumen penelitian evaluatif. Sebagai contoh penyusunan kisi-kisi, berikut
diambil dari kegiatan pembelajaran yang komponennya sudah diketahui: (1). Siswa
(2). Guru (3). Materi (4). Sarana
pendukung (5). Pengelolaan (6). Lingkungan. Dari masing-masing komponen
tersebut kita identifikasi indikator dan bukti-buktinya sebagai berikut:
no
|
Komponen
|
Indikator
|
Bukti-bukti
|
1
|
Siswa
|
1.
Kehadiran
disekolah
|
a.
Tidak
pernah absen
b.
Datang
tepat waktu
c.
Pulang
tepat waktu
|
2.
Kedisiplinan
|
a.
Taat
tata tertib berpakain
b.
Mentaati
sopan santun
c.
Mentaati
tata tertib dikelas
|
||
2.
|
Guru
|
1.
Menguasai
materi
|
a.
Lancar
menyampaikan
b.
Banyak
memberi contoh
c.
Dapat
menjawab pertanyaan
|
2.
Menguasai
metode mengajar dengan baik
|
a.
Memilih
metode secara tepat
b.
Metode
mengajar bervariasi
c.
Menggunakan
dengan benar
|
||
3.
|
Materi
|
1.
Kesesuaian
dengan ketentuan
|
a.
Sesuai
dengan standar isi
b.
Sesuai
denga KD
c.
Sesuai
dengan indikator
|
2.
Mutakhir
atau kebaruan
|
a.
Selalu
ada yang baru
b.
Sesuai
dengan minat siswa
c.
Dapat
diaplikasikan
|
||
3.
Runtut
dengan runtutan yang baik
|
a.
Tidak
bolak-balik
b.
Dari
sederhana ke kompleks
c.
Dari
lingungan anak ke jauh
|
Jadi pada
contoh diatas, kita telah melakukan langkah 1 sampai 3. Untuk selanjutnya kita
masuk pada langkah 4 sampai akhir. Perhatikan tabel dibawah ini:
Sumber Data
|
Metode
|
Instrumen
|
|
1
|
a.
Daftar
presensi
b.
Guru
c.
Guru
|
a.
Pencermatan
b.
Wawancara
c.
Wawancara
|
a.
Lembar
perencanaan
b.
Pedoman
awancara
c.
Pedoman
wawancra
|
a.
Guru
bk
b.
Temen
sekelas
|
a.
Wawancara
b.
Angket
|
a.
Pedoman
wawancara
b.
Angket
siswa
|
|
a.
Guru
bk
b.
Guru
mata pelajaran
|
a.
Wawancara
b.
Wawancara
|
a.
Pedoman
wawancara
b.
Pedoman
wawancara
|
|
a.
Guru
kelas
b.
Teman
sekelas
|
a.
Wawancara
b.
Angket
|
a.
Pedoman
wawancara
b.
Angket
|
|
2
|
a.
Semua
siswa
b.
Penampilan
guru
|
a.
Angket
b.
Pengamatan
kelas
|
a.
Angket
siswa
b.
Pengamatan
|
a.
Semua
siswa
b.
Penampilan
guru
|
a.
Angket
b.
Pengamatan
siswa
|
a.
Angket
siswa
b.
Pengamatan
|
|
a.
Semua
siswa
b.
Penampilan
guru
|
a.
Angket
b.
Pengamatan
siswa
|
a.
Angket
siswa
b.
Pengamatan
|
|
a.
Semua
siswa
b.
Penampilan
guru
|
a.
Angket
b.
Pengamatan
siswa
|
a.
Angket
siswa
b.
Pengamatan
|
|
a.
Semua
siswa
Penampilan
guru
|
a.
Angket
b.
Pengamatan
siswa
|
a.
Angket
siswa
b.
Pengamatan
|
|
a.
Semua
siswa
b.
Penampilan
guru
|
a.
Angket
b.
Pengamatan
siswa
|
a.
Angket
siswa
b.
Pengamatan
|
|
3
|
a.
RPP
dan standar isi
b.
Penampilan
guru dikelas
|
a.
Pencermatan
b.
Pencermatan
|
a.
Lembar
pengamatan
b.
Lembar
pengamatan
|
a.
RPP
dan KD
b.
Penampilan
guru dikelas
|
a.
Pencermatan
b.
Pencermatan
|
a.
Lembar
pengamatan
b.
Lembar
pengamatan
|
|
a.
RPP
b.
Penampilan
guru dikelas
|
a.
Pencermatan
b.
Pencermatan
|
a.
Lembar
pengamatan
b.
Lembar
pengamatan[7]
|
IV.
Kesimpulan
Penelitian evaluatif
merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan
menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat (worth)
dari suatu praktik (pendidikan).
Pada dasarnya, penelitian evaluatif diperlukan untuk merancang,
menyempurnakan dan menguji pelaksanaan suatu praktik pendidikan. Dalam
merancang suatu program, kegiatan diperlukan data hasil evaluasi tentang
program atau kegiatan pendidikan yang lalu, kondisi yang ada serta tuntutan dan
kebutuhan bagi program baru.
Dalam evaluasi memiliki dua kegiatan utama, yaitu: pertama
pengukuran atau pengumpulan data, kedua membandingkan hasil pengukuran dan
pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil pembandingan
ini baru dapat disimpulkan bahwa sesuatu program, kegiatan, produk itu layak
atau tidak, relevan atau tidak, efisien atau tidak, efektif atau tidak. Maka
disinilah sebenarnya tujuan utama dari penelitian evaluatif itu sendiri.
Penelitian evaluatif dalam dunia pendidikan mencakup bidang sangat yang
luas, misalnya: Kurikulum, Program, pendidikan, Pembelajaran, Pendidik,
Siswa, Organisasi, Manajemen.
Terdapat
beberapa langkah dalam penelitian evaluatif. Yaitu:
1). Identifikasi komponen.
2). Identifikasi indikator.
3). Identifikasi bukti-bukti.
4). Menentukan sumber data.
5). Menentukan metode pengumpulan data.
6). Menentukan instrumen pengumpulan data.
Dalam dunia pendidikan, penelitian evaluatif sangat diperlukan
karena betapa banyak komponen yang ada dalam pendidikan itu sendiri. Satu
komponen saja mengalami kegagalan, maka akan menghasilkan output yang kurang
berkualitas bahkan gagal. Karena dalam dunia pendidikan, antara komponen satu
dengan komponen yang lain berkaitan erat dan saling mendukung.
V.
Penutup
Demikianlah Makalah yang telah kami susun. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Yogyakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Trianto,
Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan, Jakarta: Kencana, 2011.
[1] Nana Syaodih
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 120.
[2] Trianto, Pengantar
Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 169.
[3] Nana Syaodih
Sukmadinata, Op.Cit., hlm. 121.
[4] Nana Syaodih
Sukmadinata, Op.Cit., hlm. 123-124.
[5] Nana Syaodih
Sukmadinata, Op.Cit., hlm. 124.
[6] Nana Syaodih
Sukmadinata, Op.Cit., hlm. 125-128.
[7] Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), hlm. 43-51.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar