QASHASHUL QURAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Quran
Dosen Pengampu : Mundhir, M.Ag
Disusun Oleh:
Hilmi Shahab (113211024)
Furaida Ayu M (113211023)
Iip Kasipul Qulub (113211025)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
QASHASHUL QURAN
I.
PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan salah satu kelangkaan (kitab) yang telah
memberikan pengaruh begitu luas dan mendalam terhadap jiwa manusia. Oleh kaum
muslimin, Al-Quran adalah wahyu dari tuhan. Kitab ini digunakan dalam
beribadatan baik sendiri maupun bersama, serta dibaca bersama pada hari-hari
penting atau hajat keluarga. Al-Quran merupakan dasar keyakinankeagamaan,
keibadatan dan hukum. Pembimbing tingkah laku bermasyarakat dan individual[1].
Didalam Al-Quran terdapat banyak isi kandungan. Diantaranya saja
terdapat kisah-kisah. Ada banyak kisah-kisah dalam Al-Quran yang dapat diambil
pelajarannya, mulai dari kisah tentang penciptaan alam ini, kisah tentang para
nabi atau rasul terdahulu sampai kisah-kisah yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Semua kisah-kisah itu terdapat didalam Al-Quran.
II.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
itu qashah? Dan apa itu qashashul qur’an?
2. Apa
saja macam-macam kisah dalam Al-Qur’an?
3. Apa faedah-faedah kisah Al-Qur’an?
4. Mengapa ada kisah
yang disebut berulang-ulang dalam Al-Qur’an?
III.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
kisah dalam Al-Qur’an
Menurut bahasa kata Qashash jamak dari Qishah, artinya kisah,
cerita, berita atau keadaaan. Sedangkan menurut istilah Qashashul Qur’an ialah kisah-kisah
dalam Al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul mereka, serta peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.[2]
Qashash adalah
masdar dari qashasha yang berarti
mencari bekasan atau mengikuti bekasan (jejak). Qashash
bermakna: urusan, berita, khabar dan keadaan. Qashash juga berarti berita-berita
yg berurutan. Qashashul qur’an ialah: khabar-khabar al qur’an tentang
keadaan-keadaan umat yg telah lalu dan kenabian masa dahulu,
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.[3]
Di dalam
Al-Qur’an banyak dikisahkan beberapa peristiwa yang pernah terjadi dalam
sejarah. Dari Al-Qur’an dapat diketahui beberapa kisah yang pernah dialami
orang-orang yang jauh sebelum kita sejak Nabi Adam, seperti kisah para Nabi dan
kaumnya. Kisah orang-orang Yahudi, Nasrani, Sabi’in, majuzi, dan sebagainya.
Selain itu Al-qur’an juga menceritakan beberapa peristiwa yg
terjadi di jaman Rasulullah SAW. Seperti kisah beberapa peperangan Badar, Uhud,
Hunain, dan perdamaian Hudaibiyah dan lain sebagainya.[4]
2.
Macam-macam kisah dalam Al-Qur’an
a.
Dari Segi Waktu
Ditinjau
dari segi waktu kisah kisah dalam Al-Qur’an ada tiga, yaitu:
1)
Kisah hal gaib yang terjadi pada masa lalu
Contohnya:
Kisah
tentang dialog Malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan khalifah bumi sebagaimana dijelaskan dalam (QS.Al
Baqarah:30-34)
Kisah
tentang penciptaan alam semesta sebagaimana dalam (QS.Al-Furqan:59,Qaf:38)
2)
Kisah hal gaib yang terjadi pada masa kini
Contohnya:
Kisah
tentang turunnya malaikat-malaikat pada Lailatul Qadar seperti dalam (QS.Al-Qadr
1-5).
Kisah
tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti setan, jin, atau iblis seperti
diungkapkan dalam (QS.Al A’raf 13-14)
3)
Kisah hal gaib yang terjadi pada masa yang akan datang
Contohnya:
Kisah
tentang akan datangnya hari kiamat seperti dalam (QS.Al-Qari’ah, Al-Zalzalah,
dan lainnya
Kisah
tentang Abu Lahab kelak di akhirat seperti ungkapan dalam Al-Qur’an surat
Al-Lahab.
b.
Dari Segi Materi
Ditinjau
dari segi materi, kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada tiga, yaitu:
1.
Kisah-kisah para Nabi,
seperti:
· Kisah nabi Adam
(QS.Al Baqarah 30-39)
· Kisah nabi Nuh
(QS.Hud:25-29)
· Kisah nabi Hud
(QS.Al-A’raf:65, 72, 50, 58)
· Kisah nabi
Idris (QS.Maryam:56-57, Al Anbiya’:85-86)
· Kisah nabi
Yunus (QS.Yunus:98, Al An’am:86-87)
· Kisah nabi Luth
(QS.Hud 69-83)
· Kisah nabi
Salih (QS.Al A’raf:85-93)
· Kisah nabi Musa
(QS.Al Baqarah:49, 61, al A’raf 103-157)
· Kisah nabi
Harun (QS.An Nisa’:163)
· Kisah nabi Daud
(QS.Saba :10 Al Anbiya’:78)
· Kisah nabi
Sulaiman (QS.An Naml 15,44, Saba:12-14)
· Kisah nabi Ayub
(QS.Al An’am : 34, Al-Anbiya’:78)
· Kisah nabi
Ilyas (QS.Al An’am : 85)
· Kisah nabi
Ilyasa’ (QS.Shad:48)
· Kisah nabi
ibrahim (QS.Al Baqarah: 124, 132)
· Kisah nabi
Ismail (QS.Al An’am 86-87)
· Kisah nabi
Ishaq (QS.Al Baqarah 133-136)
· Kisah nabi
Ya’qub (QS.Al Baqarah 132-140)
· Kisah nabi
Yusuf (QS.Yusuf 3-102)
· Kisah nabi
Yahya (QS.Al An’am 85)
· Kisah nabi
Zakaria (QS.Maryam:2-15)
· Kisah nabi Isa
(QS.Al Maidah:110-120)
· Kisah nabi
Muhammad (QS.at Takwir 22-24, Al Furqon:4, Abasa: 1-10, At Taubah:43-57 dan
lainnya)
2.
Kisah tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau
yang tidak dapat dipastikan kenabiannya.
Contohnya:
· Kisah tentang
Luqman (QS.Luqman 12-13)
· Kisah tentang
Dzul Qarnain (QS.Al Kahfi 83-98)
· Kisah tentang
Ashabul Kahfi (QS.Al Kahfi 9-26)
· Kisah tentang
Thalut dan Jalut (QS.Al Baqarah 246-251)
· Kisah tentang
Maryam (QS.Maryam 16-35)
· Kisah tentang
Ya’juj Ma’juj (QS.Al Anbiya’ 95-97)
· Kisah tentang
bangsa Rumawi (QS.Ar Rum 2-4 )
· Dan kisah-kisah
lainnya
3.
Kisah yang berpautan dengan peristiwa-pweristiwa yang terjadi di
masa Rasulullah SAW.
Contohnya:
· Kisah tentang
Ababil (Q.S. Al-fil:1-5)
· Kisah tentang
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Q.S. Muhammad:1-3)
· Kisah tentang
perang Badar dan Uhud yang diuraikan dalam Quran surat Ali Imran.
· Kisah tentang
perang Hunain dan At-Tabuk dan lain sebagainya.
3.
Faedah Kisah Dalam Al-Qur’an
a. Menjelaskan
dasar-dasar dakwah agama Allah dan menerangkan pokok-pokok syari’at yang disampaikan para nabi
b.
Memantapkan hati Rasulullah SAW dan umatnya dalam mengamalkan agama
Allah (Islam) dan menguatkan
kepercayaan para mukmin tentang akan datangnya pertolongan Allah dan kehancuran
orang-orang yang sesat.
c.
Mengabadikan usaha-usaha para Nabi dan peringatan bahwa Nabi yang
terdahulu adalah benar.
d.
Menampakkan kebenaran Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya, dengan
tepat beliau menerangkan keadaan umat-umat terdahulu.
e.
Menyingkap kebohongan-kebohongan ahli kitab yang telah
menyembunyikan isi kitab mereka yang murni dan mengoreksi pendapat mereka.
f.
Menanamkan akhlakul karimah dan budi yang mulia.
g.
Menarik perhatian para pendengar yang diberikan pelajaran kepada
mereka.
Sebuah kisah
disebut berulang kali dalam
bentuk yang
berbeda beda, kadang pendek, kadang
panjang. Di antara hikmahnya adalah:
a. Menandaskan
kebalaghahan Al Qur’an dalam bentuk yang
paling tinggi. Di antara keistimewaan-keistimewaan balaghah, ialah menerangkan
sebuah makna dalam berbagai macam susunan kalimat yg selalu berbeda dari yang
telah disebutkan. Dengan demikian selalu terasa nikmat kita mendengar dan kita
membacanya.
b.
Menampakkan kekuatan i’jaz. Menyebut suatu makna dalam berbagai
bentuk susunan perkataan yang tidak dapat ditantang salah satunya oleh sastrawan-sastrawan
Arab, menjelaskan bahwasanya Al-Qur’an itu benar-benar ada dari Allah.
c. Memberikan perhatian penuh kepada kisah itu. Mengulang-ulangi kisah adalah salah satu cara ta’kid dan salah
satu dari tanda-tanda besarnya perhatian, seperti keadaannya kisah Musa dan
Fir’aun.
d. Karena
berbeda tujuan yang karenanyalah disebut
kisah itu. Di suatu tempat diterangkan sebagiannya, karena itu saja yg
diperlukan dan di tempat-tempat yang lain disebut lebih sempurna karena yang
demikianlah yg dikehendaki keadaan.
IV.
KESIMPULAN
1.
Dari Al-Qur’an dapat diketahui beberapa kisah yang pernah dialami
orang-orang jauh sebelum kita.
2.
Kisah dalam Al-Qur’an ada berbagai macam, dari segi waktu, dan segi
materi.
3.
Setiap kisah dalam Al-Qur’an mempunyai faidah yang bermacam-macam.
4.
Ada hikmah dalam setiap kisah yang diulang dalam berbagai ayat.
V.
PENUTUP
Demikian apa yang
dapat disajikan oleh pemakalah, semoga dapat
memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Tentu masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan dalam makalah yang singkat ini, untuk itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Syadali, Ulumul Quran II,
Pustaka Setia, Bandung, 1997.
Watt, W. Montgomery, Pengantar Study Al-Quran, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1995.
Al-Quran dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1989
Hasbi, Teungku Muhammad Ash
Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Quran, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2002.
[3]. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Quran,
(Semarang: Pustaka Rizki Putra,2002),hlm.52.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar