Coretan-coretan sang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang......

Senin, 17 Februari 2014

Qashashul Qur'an

QASHASHUL QURAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Quran
Dosen Pengampu : Mundhir, M.Ag



  
  

Disusun Oleh:
Hilmi Shahab             (113211024)
Furaida Ayu M         (113211023)
Iip Kasipul Qulub     (113211025)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011


QASHASHUL QURAN
I.              PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan salah satu kelangkaan (kitab) yang telah memberikan pengaruh begitu luas dan mendalam terhadap jiwa manusia. Oleh kaum muslimin, Al-Quran adalah wahyu dari tuhan. Kitab ini digunakan dalam beribadatan baik sendiri maupun bersama, serta dibaca bersama pada hari-hari penting atau hajat keluarga. Al-Quran merupakan dasar keyakinankeagamaan, keibadatan dan hukum. Pembimbing tingkah laku bermasyarakat dan individual[1].
Didalam Al-Quran terdapat banyak isi kandungan. Diantaranya saja terdapat kisah-kisah. Ada banyak kisah-kisah dalam Al-Quran yang dapat diambil pelajarannya, mulai dari kisah tentang penciptaan alam ini, kisah tentang para nabi atau rasul terdahulu sampai kisah-kisah yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Semua kisah-kisah itu terdapat didalam Al-Quran.

II.           RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu qashah? Dan apa itu qashashul qur’an?
2. Apa saja macam-macam kisah dalam Al-Qur’an?
3. Apa faedah-faedah kisah Al-Qur’an?
4. Mengapa ada kisah yang disebut berulang-ulang dalam Al-Qur’an?

III.        PEMBAHASAN
1.    Pengertian kisah dalam Al-Qur’an
Menurut bahasa kata Qashash jamak dari Qishah, artinya kisah, cerita, berita atau keadaaan. Sedangkan menurut istilah Qashashul Qur’an ialah kisah-kisah dalam Al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul mereka, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.[2]
Qashash adalah masdar dari qashasha yang berarti mencari bekasan atau mengikuti bekasan (jejak). Qashash bermakna: urusan, berita, khabar dan keadaan. Qashash juga berarti berita-berita yg berurutan. Qashashul qur’an ialah: khabar-khabar al qur’an tentang keadaan-keadaan umat yg telah lalu dan kenabian masa dahulu, peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.[3]
Di dalam Al-Qur’an banyak dikisahkan beberapa peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah. Dari Al-Qur’an dapat diketahui beberapa kisah yang pernah dialami orang-orang yang jauh sebelum kita sejak Nabi Adam, seperti kisah para Nabi dan kaumnya. Kisah orang-orang Yahudi, Nasrani, Sabi’in, majuzi, dan sebagainya.
Selain itu Al-qur’an juga menceritakan beberapa peristiwa yg terjadi di jaman Rasulullah SAW. Seperti kisah beberapa peperangan Badar, Uhud, Hunain, dan perdamaian Hudaibiyah dan lain sebagainya.[4]

2.    Macam-macam kisah dalam Al-Qur’an
a.    Dari Segi Waktu
Ditinjau dari segi waktu kisah kisah dalam Al-Qur’an ada tiga, yaitu:
1)   Kisah hal gaib yang terjadi pada masa lalu
Contohnya:
Kisah tentang dialog Malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan khalifah bumi    sebagaimana dijelaskan dalam (QS.Al Baqarah:30-34)
Kisah tentang penciptaan alam semesta sebagaimana dalam (QS.Al-Furqan:59,Qaf:38)
2)   Kisah hal gaib yang terjadi pada masa kini
Contohnya:
Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada Lailatul Qadar seperti dalam (QS.Al-Qadr 1-5).
Kisah tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti setan, jin, atau iblis seperti diungkapkan dalam (QS.Al A’raf 13-14)
3)   Kisah hal gaib yang terjadi pada masa yang akan datang
Contohnya:
Kisah tentang akan datangnya hari kiamat seperti dalam (QS.Al-Qari’ah, Al-Zalzalah, dan lainnya
Kisah tentang Abu Lahab kelak di akhirat seperti ungkapan dalam Al-Qur’an surat Al-Lahab.

b.   Dari Segi Materi
Ditinjau dari segi materi, kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada tiga, yaitu:
1.   Kisah-kisah para Nabi, seperti:
·      Kisah nabi Adam (QS.Al Baqarah 30-39)
·      Kisah nabi Nuh (QS.Hud:25-29)
·      Kisah nabi Hud (QS.Al-A’raf:65, 72, 50, 58)
·      Kisah nabi Idris (QS.Maryam:56-57, Al Anbiya’:85-86)
·      Kisah nabi Yunus (QS.Yunus:98, Al An’am:86-87)
·      Kisah nabi Luth (QS.Hud 69-83)
·      Kisah nabi Salih (QS.Al A’raf:85-93)
·      Kisah nabi Musa (QS.Al Baqarah:49, 61, al A’raf 103-157)
·      Kisah nabi Harun (QS.An Nisa’:163)
·      Kisah nabi Daud (QS.Saba :10 Al Anbiya’:78)
·      Kisah nabi Sulaiman (QS.An Naml 15,44, Saba:12-14)
·      Kisah nabi Ayub (QS.Al An’am : 34, Al-Anbiya’:78)
·      Kisah nabi Ilyas (QS.Al An’am : 85)
·      Kisah nabi Ilyasa’ (QS.Shad:48)
·      Kisah nabi ibrahim (QS.Al Baqarah: 124, 132)
·      Kisah nabi Ismail (QS.Al An’am 86-87)
·      Kisah nabi Ishaq (QS.Al Baqarah 133-136)
·      Kisah nabi Ya’qub (QS.Al Baqarah 132-140)
·      Kisah nabi Yusuf (QS.Yusuf 3-102)
·      Kisah nabi Yahya (QS.Al An’am 85)
·      Kisah nabi Zakaria (QS.Maryam:2-15)
·      Kisah nabi Isa (QS.Al Maidah:110-120)
·      Kisah nabi Muhammad (QS.at Takwir 22-24, Al Furqon:4, Abasa: 1-10, At Taubah:43-57 dan lainnya)


2.   Kisah tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau yang tidak dapat dipastikan kenabiannya.
Contohnya:
·      Kisah tentang Luqman (QS.Luqman 12-13)
·      Kisah tentang Dzul Qarnain (QS.Al Kahfi 83-98)
·      Kisah tentang Ashabul Kahfi (QS.Al Kahfi 9-26)
·      Kisah tentang Thalut dan Jalut (QS.Al Baqarah 246-251)
·      Kisah tentang Maryam (QS.Maryam 16-35)
·      Kisah tentang Ya’juj Ma’juj (QS.Al Anbiya’ 95-97)
·      Kisah tentang bangsa Rumawi (QS.Ar Rum 2-4 )
·      Dan kisah-kisah lainnya
3.   Kisah yang berpautan dengan peristiwa-pweristiwa yang terjadi di masa Rasulullah SAW.
Contohnya:
·      Kisah tentang Ababil (Q.S. Al-fil:1-5)
·      Kisah tentang Hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Q.S. Muhammad:1-3)
·      Kisah tentang perang Badar dan Uhud yang diuraikan dalam Quran surat Ali Imran.
·      Kisah tentang perang Hunain dan At-Tabuk dan lain sebagainya.

3.    Faedah Kisah Dalam Al-Qur’an
a.    Menjelaskan dasar-dasar dakwah agama Allah dan menerangkan pokok-pokok syari’at  yang disampaikan para nabi
b.    Memantapkan hati Rasulullah SAW dan umatnya dalam mengamalkan agama Allah (Islam) dan menguatkan kepercayaan para mukmin tentang akan datangnya pertolongan Allah dan kehancuran orang-orang yang sesat.
c.    Mengabadikan usaha-usaha para Nabi dan peringatan bahwa Nabi yang terdahulu adalah benar.
d.   Menampakkan kebenaran Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya, dengan tepat beliau menerangkan keadaan umat-umat terdahulu.
e.    Menyingkap kebohongan-kebohongan ahli kitab yang telah menyembunyikan isi kitab mereka yang murni dan mengoreksi pendapat mereka.
f.     Menanamkan akhlakul karimah dan budi yang mulia.
g.    Menarik perhatian para pendengar yang diberikan pelajaran kepada mereka.

4.    Alasan kisah-kisah disebut berulang-ulang dalam Al-Qur’an[5]
Sebuah kisah disebut berulang kali dalam bentuk yang berbeda beda, kadang pendek, kadang panjang. Di antara hikmahnya adalah:
a.    Menandaskan kebalaghahan Al Qur’an dalam bentuk yang paling tinggi. Di antara keistimewaan-keistimewaan balaghah, ialah menerangkan sebuah makna dalam berbagai macam susunan kalimat yg selalu berbeda dari yang telah disebutkan. Dengan demikian selalu terasa nikmat kita mendengar dan kita membacanya.
b.    Menampakkan kekuatan i’jaz. Menyebut suatu makna dalam berbagai bentuk susunan perkataan yang tidak dapat ditantang salah satunya oleh sastrawan-sastrawan Arab, menjelaskan bahwasanya Al-Qur’an itu benar-benar ada dari Allah.
c.  Memberikan perhatian penuh kepada kisah itu. Mengulang-ulangi  kisah adalah salah satu cara ta’kid dan salah satu dari tanda-tanda besarnya perhatian, seperti keadaannya kisah Musa dan Fir’aun.
d. Karena berbeda tujuan yang karenanyalah disebut kisah itu. Di suatu tempat diterangkan sebagiannya, karena itu saja yg diperlukan dan di tempat-tempat yang lain disebut lebih sempurna karena yang demikianlah yg dikehendaki keadaan.

IV.        KESIMPULAN
1.    Dari Al-Qur’an dapat diketahui beberapa kisah yang pernah dialami orang-orang jauh sebelum kita.
2.    Kisah dalam Al-Qur’an ada berbagai macam, dari segi waktu, dan segi materi.
3.    Setiap kisah dalam Al-Qur’an mempunyai faidah yang bermacam-macam.
4.    Ada hikmah dalam setiap kisah yang diulang dalam berbagai ayat.

V.           PENUTUP
Demikian apa yang dapat disajikan oleh pemakalah, semoga dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Tentu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah yang singkat ini, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.


















DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Syadali, Ulumul Quran II, Pustaka Setia, Bandung, 1997.
Watt, W. Montgomery, Pengantar Study Al-Quran, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.
Al-Quran dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1989
Hasbi, Teungku Muhammad Ash Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Quran, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2002.  




















                [1] . W.Montgomery Watt, Pengantar Study Al-Quran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995),hlm.5
[2]. Ahmad Syadali,Ulumul Qur’an 2, (Bandung: Pustaka Setia,1997),hlm.27
[3]. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Quran, (Semarang: Pustaka Rizki   Putra,2002),hlm.52.
[4]. Al Qur’an dan terjemahnya, Depag RI, Jakarta, 1989, hal 116.
[5] Ibid, hlm. 54.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar